Sebelum mengetahui rahasia di
balik tiap jenis kopi, jangan dulu mengaku penggemar si hitam ini. Lain
racikannya, tentu saja lain pula rasanya—ada yang pahit, ada yang manis, ada
yang ringan dicampur susu, ada pula yang seksi dengan whiskey. Siap berkenalan?
Espresso
Jenis kopi yang paling pekat,
dibuat dengan menyemburkan air sangat panas (tapi tidak mendidih) ke kopi di
bawah tekanan tinggi. Komponennya yang terpenting adalah crema, busa kemasan
yang terdiri dari minyak, protein, dan gula yang mengambang di permukaan.
Biasanya, espresso disajikan dalam cangkir yang sangat kecil.
Macchiato
Dalam bahasa Italia, kopi ini
artinya “ditandai dengan bercak”. Gabungan espresso dengan susu ini dibagi
menjadi dua macam. Espresso macchiato dibuat dengan menambahkan sedikit susu ke
dalam segelas espresso dan disajikan dalam cangkir espresso kecil, sedangkan
latte macchiato dibuat dengan menambahkan espresso ke dalam segelas susu dan
disajikan dalam gelas tinggi.
Latte
Cafè Latte dalam Bahasa Italia
berarti kopi susu. Dia adalah kopi yang dicampur dengan susu dan memiliki
lapisan busa tipis di bagian atasnya. Perbandingan susu dengan kopi pada cafè
latte adalah 3:1—lebih terasa susunya dibandingkan cappuccino.
Frappé
Minuman kopi ini berasal dari
Yunani dan pertama kali ditemukan oleh Dimitrios Vakondios pada tahun 1957. Ia
mencampurkan kopi instan dengan minuman cokelat dan sedikit air dingin, lalu
jadilah varian kopi baru.
Cafè Americano
Awalnya, cafè americano
merupakan ejekan bagi orang Amerika yang meminta espresso mereka dibuat lebih
encer. Kopi ini dibuat dengan mencampurkan 6-8 ons air panas ke dalam espresso,
sehingga rasa kopinya tidak terlalu kuat.
Irish Coffee
Yang satu ini adalah minuman
kopi beralkohol, dengan campuran whiskey Irlandia dengan kopi, gula, dan krim
kocok di atasnya. Kopi ini diciptakan pada tahun 1940 oleh Joe Sheridan,
seorang bartender dari Lapangan Udara Shannon, Irlandia, untuk memikat turis
Amerika.